Alhamdulillah, saya masuk 50 besar lomba blog Luve Litee. Dan para 50 besar diundang untuk menghadiri acara Blogger Gathering sekaligus pengumuman pemenang.
Emak KEB. Foto milik Mak Shinta Ries
Selain penasaran siapa yang akan jadi pemenangnya, saya juga semangat datang karena antusias akan kopdar dengan beberapa emak KEB, yaitu Mak Shinta Ries, Mak Mutia, dan Mak Arin. Selain itu saya juga semangat lihat susunan acaranya. Ada talk show tentang hidup sehat dari Imelda Fransisca, stand up comedy Pandji Pragiwaksono, dan terakhir talkshow dengan tema 'from blog to book' oleh Haqi Amad dan Fitri (Plot Point). Dan saking semangat, acara liburan yang udah direncakan pun mundur sedikit demi dateng ke acara ini. :D
Hari itu (Sabtu, 22 Juni), saya datang sendiri. Suami dan anak-anak rencananya nyusul karena setelah dari acara blogger gathering kami emang berencana mau ke mall Fx (yang kemudian setelah dari mall Fx lanjut lagi ke PS. Bener-bener dari mall ke mall hari itu hahaha!).
Naik taxi sekitar pukul 09.00 agi. Eh tumben ajah jalanan jakarta kosong banget. Mungkin masih ada kecapean kali, ya, karena malamnya ada abis ngantri BBM. Udah gitu supuir taxinya salah ula. Saya udah bilang ke bank Panin senayan, samping STC. Lah, dia malah bawa ke bunderan HI.
Sempet ketar-ketir takut kejebak macet di sana. Untungnya jalanan masih kosong juga. Dan sampe Cafe Aria, tempat berlangsungnya acara, juga masih kepagian. Di daftar hadir aja, saya nomor 1. Heeeuuuu bener-bener rajin :p
Akhirnya satu per satu mulai datang. Termasuk emaks KEB yang emang udah saya tunggu-tunggu. Kami pun langsung akrab dan
Acara akhirnya dimulai. Sambutan singkat dari pihak Campina. Dan saya baru tau kalo Luve Litee berasal dari kata "Low Fat and Light"
Berikutnya adalah sesi Imelda Fransisca, miss Indonesia 2005. Ngakunya udah punya anak 2, tapi ya ampuuuunnn langsing ajah itu badan *Ngiri tingkat dewi. Imelda cerita kalau dulu waktu SMP berat badannya overweight sampe 85kg. Trus saking pengennya kurus, dia mengalami anorexia, yang akibatnya bisa berakibat fatal kalau gak cepat ditangani.
Menurutnya, mereka yang mengalami anorexia gak cuma harus dipulihkan berat badannya tapi juga dari sisi psikologis. Karena penderita anorexia biasanya membenci tubuhnya, sehingga selalu menolak makan.
Setelah mengalami masalah selama kurang lebih 8 tahun, Imelda akhirnya menemukan cara yang tepat, yaitu keseimbangan baik itu dalam asupan makanan dan juga olaraga. Kalau saya mendengar uraian-uraiannya tentang pola hidu seimbang, mirip seperti metode food combining yang saya tulis untuk mengikuti lomba ini. Dan gak cuma sekedar tulisa, saya juga sedang menjalani program tersebut. Alhamdulillah walopun masih jauh dari kata langsing, tapi udah terlihat penurunan BB dan lingkar pinggang :)
Kalau kita bisa melakukan food combining, makan es krim gak erlu takut lagi merasa bersalah. Dan yang saya kasih catatan penting dari kata-kata Imelda adalah Hidup sehat jauh lebih penting daripada penampilan. *Cateeeettt
Hmmm ... tinggi aja, nih, Pandji
Penampilan kedua adalah stand up comedy dari Pandji Pragiwaksono. Ini juga kali perama saya nonton stand up comedy secara langsung. Dan asli lucu bangeeeett. Pandji sukses bikin saya ketawa ngakak hari itu.
Banyak topik yang diceritain sama Pandji. Gado-gado, lah, pokoknya. Dan salah satunya adalah, katanya dia yakin banget bisa mengambil hati semua perempuan termasuk yang udah punya pasangan sekalipun. Kuncinya "Perempuan itu butuh perhatian, bukan pujian. Sedangkan laki-laki butuh pujian bukan perhatian."
Contohnya, perempuan itu katanya gak terlalu mempan kalo dipuji cantik dan lain-lain. Tapi coba, deh, tanya kayak gini "Kamu kayaknya baru potong rambut, ya? Kok, beda?" Yakin, deh, perempuan bakal salah tingkah karena merasa diperhatiin. Sedangkan laki-laki, jangan ditanya uda makan belom? Gimana hari ini? Tapi coba puji dengan bilang ganteng dan lainnya pasti bakal 'harlem shake mukanya' hahaha. Tapi itu kata Pandji, ya. Bener atau enggak buktiin aja sendiri, Terutama buat yang jomblo jangan buat cari selingkuhan hehe.
Setelah stand up comedy, istirahat dulu untuk makan siang. Lagi-lagi saya sok diet hari itu karena gak terlalu banyak maka hihi. Setelah itu acara dilanjut dengan talkshow bertema 'From Book to Blog', pembicaranya adalah Haqi Ahmad dan Fitri dari Plot Point.
Haqi Ahmad, masih berusia 23 tahun. Dan jujur aja saya selalu kagum dengan anak-anak muda yang udah punya prestasi. Kalo udah gitu saya suka mikir, duh, waktu muda saya kemana aja, ya? Hmmm ... tapi setidaknya gak ada hal negatif yang patut diresahkan ketika saya muda, sih. Walopun rasanya kalo ngeliat anak-anak muda yang punya prestasi gini pengen balik ke masa muda lagi. Halah! :D
Haqi Ahmad cerita kalau dari kecil dia udah punya cita-cita pengen jadi penulis. Sebuah cita-cita yang terdengar 'aneh' saat itu. Karena umumnya kan orang kalo ditanya cita-cita jawabnya pengen jadi insinyur, dokter, dan lainnya.
Awalnya dia mengenal friendster, tapi trus dia merasa friendster kurang memuaskan dia dalam kegiatan tulis menulis. Dan akhirnya dia pun menemukan blog sebagai medianya untuk menulis. Walopun saat itu dia menyebutnya 'blog kaleng' karena katanya bahasanya yang masih acak-acakan hehehe. Tapi memang jadi perlu dicatat juga, supaya jangan jadi brenti nulis hanya karena merasa tulisan kita masih acak-acakan.
Tulisan harus bertemu pembacanya, kata Haqi. Contoh, dia rajin menulis review film di blognya. Ketika dia mereview sebuah film, dia lalu tweet ke sutradaranya kalo dia baru aja mereview film tersebut. Gak perlu dikasi tau dulu apa yang direview itu berisi pujian atau kritikan. Tapi biasanya hal seperti akan menarik orang yang diajak untuk melihat, Padahal ketika dibaca isinya bisa jadi penuh kritikan.
Dalam proses penulisan ada 2 tahap, yaitu menulis dan mengedit. Sebaiknya menulis dulu sampai selesai setelah itu baru edit. Jangan baru sedikit menulis trus edit, akhirnya tulisan gak selesai-selesai. Dan inget, gak, kalau waktu SD kita pernah diajarin untuk bikin kerangka karangan sebelum mengarang? Nah, menurut Haqi, apa yang diajarkan guru waktu SD itu benar. Supaya tulisan kita gak melenceng kemana-mana.
Oiya kembali ke cita-citanya sebagai penulis. Haqi punya beberapa buku, diantaranya My Life as Actor dan My Life as Writer. Buku itu dia buat berdasarkan pengalamannya yang bercita-cita ingin jadi penulis tapi gak tau caranya. Selama ini banyak sekali buku-buku tentang gimana caranya jadi dokter, insinyur, guru, dan lainnya tapi untuk profesi-profesi di bidang kreatif nyaris gak ada. Dari situlah dia lalu terpikir untuk membuat buku-buku tentang profesi kreatif.
Haqi juga dikenal sebagai penulis skenario. Katanya, sih, penerbit suka hunting buku-buku best seller untuk siapa tau bisa dijadikan film. Dan untuk penulis, katanya setelah bukunya terbit justru disitulah perjuangan baru dimulai. Karena penulis seharusnya gak tinggal diam ketika bukunya terbit, Justru dia harus gncar melakukan promosi supaya bukunya jadi best seller.
Ada yang bertanya, bagaimana caranya supaya kita bisa konsisten menulis dengan menyesuaikan keterbatasan waktu yang ada. Kata Haqi, semua kegiatan harus diawali dengan rasa cinta dulu. Ibaratnya orang kalau lagi jatuh cinta, banyak cara ditempuh. Nah, kalau kita udah cinta dengan kegiatan menulis, pasti akan ada aja, deh, waktu dan cara untuk menulis
Cukup banyak, deh, tip yang dikasi Haqi. Bermanfaat buat saya, setidaknya buat tambahan ilmu. Sedangkan dari plot point sendiri gak terlalu banyak bicara. Intinya plot point menerima naskah untuk genre remaja hingga dewasa muda. Plot point juga menerima naskah kumulan cerpen. Biasanya kumcer itu yang ada 1 garis benang merahnya.
Sekitar bulan September, plot point juga bakal ngadain workshop menulis. Saya lihat brosurnya kelihatannya menarik. Cuma karena waktunya belum bisa dipastikan, hanya sekitar bulan September katanya, jadi dipantau aja terus infonya.
Terakhir adalah doorprize trus ditutup dengan pengumuman pemenang. Pagi-pagi, saya udah bilang ke Mak Mutia kalo gak pernah beruntung sama yang namanya doorpize. Makanya pas diumumin, saya cuek aja. Gak yakin dapet. Lah, ternyata malah dapet. Lumayan, lah, voucher 200 ribu untuk beli es Campina.
Dan pemenangnya adala Mak Vee! Yeaaaayyyy congrats, Mak! Mak Shinta uda bilang sama saya, kayaknya yang menang dari KEB juga. Tapi saya bilang gak tau, karena ternyata Mak Vee emang gak dateng. Diwakili sama sodaranya. Pantesan saya gak hapal. Sekali lagi selamat, ya, Mak. Emang layak juara. Kreatif sama resep-resepnya.
Saya memang gak menang, walopun ngarep banget bisa dapet iphone5 hehe, tapi ilmu-ilmu yang saya dapet dari talkshow itu udah bikin saya puas banget, kok. Walopun bisa aja, sih, saya cari tahu lewat internet. Tapi kayaknya kalau bisa denger pengalaman dari oranya langsung rasanya suka berbeda :)
pandji yg tinggi atau mbak myra yang...? hehehe
ReplyDeletewaw asyik sekali acaranya ya mak, tak sekedar kumpul2 nunggu pengumuman tetapi malah dapet ilmu banya. thks for share ya... *itu huruf "p" nya koq banyak yg berguguran hehehee...
ReplyDeletehoreee voucher horeee...
ReplyDeletewow mak.. pengen bgt bisa liat live stand up com..
ReplyDeletebtw.. sampe jam berapa mak acaranya? :)
Duh saya ngefans sama panji hihihi
ReplyDeleteseru acaranya ya MAk :D
Aih senangnya, bisa ketemuan sesama emak KEB..kapan aku bisa???????
ReplyDeletewaaa, itu pandji ampe nunduk gitu biar agak imbang kali yaa, emang dia tinggi sih, hampir 180 keknya
ReplyDeleteDuh yang dapet voucher dari campina...jangan lupa pilih yang low fat. BTW selamat ya udah futu ama Pandji yang ngocol abis, aku udah keburu pulang diubrek2 anakku disuruh nyusul ke monas.
ReplyDelete"Perempuan itu butuh perhatian, bukan pujian. Sedangkan laki-laki butuh pujian bukan perhatian." << setuju tingkat dewi :D
ReplyDeleteAih senang banget ya, aku selalu lupa kalau mau ikut lomba-lomba blog seperti ini.
I Love Your Website, I Would Appreciate It For A Good Read This!!!
ReplyDelete