"Ya, apapun itu kembali ke manusianya dulu. Siap gak jadi manusia hijau?" jawab suami
"Aduh apalagi tuh manusia hijau?" Tiba-tiba yang terbayang dalam benak saya adala tokoh superhero Hulk :D
"Untuk jadi manusia hijau itu gak sebatas bisa teori, tapi harus mau mempraktekannya. Bertindak hijau." jelas suami secara singkat
Betul juga apa kata suami saya dan untuk bertindak hijau bisa dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan sehari-hari dulu. Tidak membuang sampah sembarangan, mematikan televisi bila tidak sedang ditonton, jangan biarkan air mengucur terus-menerus hingga luber, dan lainnya.
Komposisi emisi karbon untuk sektor energi tahun 2015
Pada dasarnya siklus karbon di bumi terdiri dari :
- Senyawa karbon + oksigen => karbondioksida + energi (terjadi pada pernafasan makhluk hidup dan hampir segala hal yang berhubungan dengan pembakaran)
- Karbondioksida + energi => senyawa karbon + oksigen (pada siang hari tanaman menangkap karbon dari atmosfer dan merubahnya menjadi oksigen)
Kalau melihat gambar di atas, rumah tangga 'hanya' menyumbang sekitar 6% emisi karbon, relatif kecil apalagi dibandingkan dengan sektor industri yang menyumbang emisi karbon terbesar (57%). Tapi bukan berarti kita bisa bersikap tidak peduli terhadap lingkungan, kan? Justru sikap peduli lingkungan harus dimulai dari diri kita sendiri dahulu, seperti yang suami saya katakan untuk menjadi manusia hijau.
2 minggu lalu saya sekeluarga pergi ke expo "Indonesia Climate Change" di Senayan. Ketika mendatangi salah satu stand, kami baru tahu kalo jejak karbon itu bisa dihitung. Saat itu kami menggunakan kalkulator DNPI. Setelah memasukkan beberapa data, alhamdulillah kami bukan termasuk yang menyumbangkan karbon ke udara tapi kami ikut mensuplai udara segar dengan banyaknya pohon besar yang mengelilingi rumah kami.
Di zaman sekarang, manusia tidak bisa hidup bebas dari yang namanya teknologi. Bahkan kita seperti ketergantungan dengan teknologi. Pernah membayangkan hidup tanpa listrik? Berapa banyak orang yang saat ini tidak menggunakan handphone? Walopun sekarang gencar gerakan untuk bersepeda sebagi bentuk dukungan go green, tapi masih banyak yang memilih menggunakan kendaraan, baik itu kendaraan pribadi atau umum. Berapa banyak polusi yang dikeluarkan dari kendaraan-kendaraan tersebut?
People have forgotten that earth doesn't belong to us. We belong on earth. So if we do things that hurt it, we actually hurts ourselves! - Professor P -
Teknologi memang sangat dibutuhkan. Aktivitas kita setiap hari berhubungan dengan teknologi, Dan itu artinya kita berkontribusi menyumbang emisi karbon ke atmosfer setiap hari. Kontribusi tersebut cepat atau lambat menggerogoti, membuat bumi jadi sakit. Pada akhirnya kalo bumi sudah sakit manusia juga yang akan merugi. Kenapa?
Pernahkah kita berpikir kalo musim semakin hari semakin tidak menentu? Seharusnya sudah musim hujan, masih saja kemarau. Begitu sebaliknya. Ketika kemarau kita merasakan panas kering yang luar biasa, sementara ketika musim hujan banjir besar dimana-mana. Itu akibat bumi kita sedang sakit. Kalau tidak segera di cari jalan keluar, bencana-bencana akibat kerusakan bumi semakin meningkat.
Dan siapa yang menanggung akibatnya? Manusia. Di sisi lain manusia juga yang menjadi penyebab semua ini, jadi manusia juga yang harus bisa menyembuhkan bumi.
Apakah itu artinya kita harus meninggalkan teknologi? Tentu tidak karena memang banyak sekali manfaat juga kenikmatan yang di dapat dari teknologi. Yang perlu kita lakukan adalah melakukan teknologi hijau. Dan salah satu perusahaan yang sudah bergerak untuk melakukan teknologi hijau adalah Daihatsu.
Saya berangan-angan, seharusnya di masa depan, masyarakat gak perlu melalukan banyak mobile untuk bekerja. Cukup bekerja dari rumah, memanfaatkan jaringan internet. Dengan semakin banyaknya orang yang bekerja di rumah, maka polusi udara yang terjadi dari kendaraan semakin jauh berkurang. Kalopun tidak, seharusnya sudah saatnya ada perusahaan yang menciptakan kendaraan berteknologi hijau sebagai bentuk tanggung jawab untuk melestarikan lingkungan.
Daihatsu bukan lagi merk yang asing di Indonesia. Bahkan mobil produksi Daihatsu bisa dikatakan kendaraan rakyat, karena banyak sekali pengguna Daihatsu di Indonesia. Oleh karenanya berita yang sangat menggembirakan apabila Daihatsu mulai bergerak untuk melakukan teknologi hijau.
Yang dimaksud dengan teknologi hijau, tentu saja tidak hanya saat teknologi tersebut digunakan oleh konsumen. Ketika masih dalam proses awal produksi hingga tahap akhir juga harus ramah lingkungan. Dan itu yang dilakukan oleh Daihatsu.
Inilah teknologi hijau yang diterapkan oleh Daihatsu
- Dalam rangka menjaga sumber daya langka, Daihatsu menggunakan sistem produksi yang dikenal dengan sbeutan SSC (Simple, Slim, adn Compact). Sistem tersebut berusaha mengurangi jumlah emergi yang dikeluarkan dan CO2 yang dihasilkan selama proses produksi.
- Membuat inovasi untuk terus mengurangi berat dan ukuran kendaraan yang diproduksi.
- Menghasilkan teknologi Eco-Idle System, yaitu teknologi yang bisa mematikan mesin mobilnya sendiri guna menghemat bahan bakar saat kecepatan di bawah 7km/jam. Tetapi sistem navigasi, audio, dan AC tetap menyala. Teknologi tersebut sudah terpasang di Mira e:S di Jepang, semoga tidak dalam waktu lama mobil dengan teknologi ini juga ada di Indonesia
Mira e:S yang sudah diproduksi di Jepang. Semoga bisa segera ada di Indonesia. Apalagi untuk kota besar seperti Jakarta yang terkenal kota macet, teknologi seperti ini sangat dibutuhkan
Untuk lebih jelasnya lagi, mari kita lihat gambar di bawah ini :
Bagus sekali, ya, teknologi hijau dari Daihatsu ini. Harus didukung oleh semua pihak, mulai dari masyarakat sampai pemerintah. Ayo mulai sekarang kita sama-sama menjadi manusia hijau bergandengan tangan membuat bumi hijau. Sudah saatnya teknologi bergandengan mesra dengan alam, bukan bertentangan.
Manusia hijau bergandengan tangan untuk bumi hijau
Untuk yang belum memiliki kendaraan berteknologi hijau, jangan dijadikan alasan untuk tidak sadar lingkungan. Pernah dengar istilah eco driving? Eco driving adalah teknik mengemudi teknologi modern secara ekonomis. Tujuannya adalah menghemat BBM, hemat biaya perawatan, penumpang lebih nyaman, pengemudi terhindar dari stress, dan mendidik kita untuk berwawasan lingkungan
Ini tip-tip eco driving :
- Menurut penelitian internal Daihatsu, cara mengunjak gas diawal harus benar. Pelan dan halus, jangan disentak dan menginjak terlalu dalam. Usahakan mencapai kecepatan 20 km/jam dalam kurun waktu 5 detik. Tahap berkontribusi terhadap total BBM sebanyak 38%
- Lepas pedal gas di awal dan manfaatkan engine break. Semakin sering menginjak pedal rem, efisiensi semakin merosot. Tapi cara ini harus ingat keadaan sekeliling, karena keselamatan tetap faktor utama.
- Atur suhu AC, bila udara di luar cukup dingin sebaiknya AC dimatikan
- Tekanan ban juga harus diperhatikan. Terlalu tinggi akan membahayakan jiwa dengan resiko ban pecah. Terlalu kurang akan memuat boros BBM
- Kurangi beban kendaraan. Kalo perlu copot semua aksesoris mobil yang dirasa tidak perlu saat itu
- Kecepatan ekonomis yang konstan 90 km/jam. Lebih dari 100 km/jam sudah memasuki area pemborosan bahan bakar.
- Hitung jarak tempuh dan waktunya. Usahakan cari rute terdekat dan cari waktu yang relatif lebih sepi
- Periksa mobil secara berkala, karena yang terawat lebih hemat bahan bakar.
- Selalu menggunakan suku cadang asli karena produsen sudah mempunyai hitungan yang tepat
- Gunakan kendaraan umu, sepeda, atau berjalan kaki bila lebih memungkinkan
Saatnya kita berubah, Teman! Ikuti jejak Daihatsu :)
Sumber :
- http://www.daihatsu.co.id/
- http://www.daihatsu.co.jp/lineup/mira_e-s/
- http://kalkulator.dnpi.go.id/apps/dnpi/cgi-bin/dw.cgi?b=dnpi_emisi_rumahtangga/asis.1
- http://www.greenmap.or.id/ragam-artikel-relevan/85-pasar-emisi-karbon-dan-menjadi-netral-karbon.html
- http://www.dragonpreneur.com
- http://www.iesr.or.id/kkv3/tentang-jejak-karbon/
- http://www.123rf.com/photo_15431154_cooperation-partner-earth-five-people-stand-together-hand-in-hand.html
- http://www.momscleanairforce.org/2012/04/26/i-leave-you-this-world-a-love-story/
- http://m.metrotvnews.com/read/news/2012/12/29/119176/Berkendara-Hemat-Ala-Daihatsu
ulasannya menarik n fresh. Salam hijau
ReplyDeleteKunjungan baliknya ya ^_^
http://lifeexpeditionblog.blogspot.com/2013/04/manusia-dan-teknologi-hijau.html
Maaakkk ... blogmu ada berapaaah? Salut, deh, produktif banget! :D
ReplyDeleteWah, mantap sekali ulasannnya mak Mira. bener banget, meski kita pribadi/keluarga hanya menyumbang sedikit menyumbang karbon, bukan berarti kita tidak boleh peduli terhadap bumi. Kita mesti memikirkan kelangsungan anak cucu kita ke depan.
ReplyDeleteSemoga semakin banyak yang peduli sama lingkungan ya mak, termasuk teknologi
Good luck ya mak
ini blog baru ya mak? aku juga suka dengan yang hijau-hijau :D
ReplyDeleteIlustrasinya cakep banget..!
ReplyDeleteWuihhh keren sekali ya mak.. makin pinter nih ikut lombanya
ReplyDeletetulisannya mulai panjanggggg :)
sukses ya :)
waahhhhhhhhh.. sampe speechless aku mbak.. sukses yaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
ReplyDeleteWuih.. komplit banget ulasannya :D
ReplyDeleteGudlak ya, Mbak :D
mantab mbak...
ReplyDeletebanyak juga temen blogger saya yang lain ikut, syaa memilih nggak ikut, nggak handal dalam ulas mengulas... hehe..
semoga menang ya..
si enyaaak komplit banget ulasannya, itu tipsnya juga jitu tuh, patut dicoba
ReplyDeleteIni sih layak menang deh. Top.
ReplyDeleteEco driving, baru tau nih mbak sy, ada istilah ini... Makasih udah di share disini mbak... Bermanfaat sangat...
ReplyDeleteBerharap jg supaya teknologi hijau itu segera hadir disini :-D
Pasti seru deh saat kendaraan ndak lagi menggunakan bbm.. :-D
Oot, baru ngeh jg nih mbak.. Ternyata ini blognya yg ketiga yak.. Hehe...
Bagi yang tak mampu beli Daihatsu.. mungkin bersepeda aja deh hehe
ReplyDeletesukses lombanya mbak Myra
Keren banget mba tulisannya, salam kenal yaaak... :)
ReplyDeletekeren banget teknologi hijau untuk manusia nya keren banget deh ><
ReplyDelete