Monday, July 1, 2013

Green Hospital - Yang Hijau Memang Menyehatkan

Libur t'lah tiba ... libur t'lah tiba ... Hore! Hore! Horeeee ...!

Sepenggal lirik lagu dari Tasya -waktu masih jadi penyanyi cilik- seakan menjadi lagu wajib ketika musim liburan tiba.

Banyak alternatif untuk mengisi liburan. Mulai di dalam kota, dari mal ke mal yang pasti akan banyak menggelar event selama liburan. Atau bisa juga berlibur ke luar kota. Pantai dan pegunungan biasanya menjadi pilihan.

Untuk yang memilih berlibur ke luar kota, terutama ke pegunungan, kita akan disuguhkan dengan pemandangan alam yang serba hijau. Bagaimana perasaan kita ketika sepanjang mata memandang hamparan hijau di mana-mana? Biasanya saya merasa lebih bahagia dan lebih sehat. Apalagi ketika kemudian kita pun mencium udara segar pegunungan. Hmmm ... segaaarr. Rasanya gak ingin kembali ke kota yang sudah penuh dengan polusi, ya.

Gak heran kalau banyak orang yang rela bermacet-macet bahkan mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit hanya untuk menyewa penginaan selama beberapa hari demi mendapatkan udara yang segar di pegunungan. Karena udara segar yang kita hirup dan juga pemandangan hijau mampu membuat pikiran kita kembali segar. Sehingga membuat kita menjadi lebih sehat dan mendapat energi baru untuk kembali beraktivitas rutin. Sepertinya hijau memang identik dengan sehat. Bahkan ruma sakit pun umumnya ada warna hijaunya.

Beberapa waktu lalu, saya pernah menjenguk kerabat yang baru saja melahirkan di salah satu rumah sakit. Kelas yang dipilih oleh kerabat saya adalah kelas VIP. Ketika menjenguk, saya cukup terkejut dengan keadaan kamarnya. Kamarnya sendiri mewah fasilitasnya, ya seperti layaknya kamar VIP pada umumnya. Tapi yang saya sayangkan adalah satu-satunya jendela yang ada di kamar tertutup oleh papan reklame besar sehingga cahaya matahari sulit masuk.

Untung aja kerabat saya itu 'hanya' melahirkan, tapi saya membayangkan kalau yang berada di kamar itu adalah pasien yang mempunyai penyakit berat, apa bakal nyaman dengan pemandangan kamar seperti itu?

Saya juga jadi teringat ketika beberapa tahun lalu Papah saya harus dirawat di salah satu rumah sakit tua. Rumah sakitnya tidak bertingkat seperti umumnya rumah sakit sekarang, tapi disekelilingnya banyak sekali tanaman hijau. Yang bikin kita segar memandangnya. Tentunya pemandangan seperti ini kan bagus buat kesehatan pasien.

Ketika saya mengatakan hal itu kepada suami, dia bilang kalau sekarang lahan luas semakin terbatas. Mau gak mau bangunan harus naik ke atas. Hmm ... benar juga apa kata suami saya. Sebuah rumah sakit memang sebaiknya mempunya lahan hijau terbuka yang luas tapi bukan berarti bisa dijadikan alasan kalau rumah sakit dengan lahan terbatas gak bisa menerapkan konsep green hospital, kan? Rumah sakit dengan lahan terbatas juga bisa mempunyai konsep green hospital. Karena bicara tentang konsep green hospital gak hanya sebatas mempunyai lahan terbuka luas dengan banyak pepohonan.

Konsep green hospital pada dasarnya sama dengan konsep green building, yang intinya mulai dari perencanaan, pembangunan, pengoperasian, hingga pemeliharaan gedung tersebut harus memperhatikan aspek lingkungan. Tidak merusak lingkungan dan hemat energi dengan mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari sebuah bangunan.

Beberapa konsep untuk membuat green hospital selain mempunya lahan terbuka hijau adalah sebagai berikut :
  1. Bangunan rumah sakit terbuat dari material yang ramah lingkungan
  2. Minimalkan penggunaan AC, salah satunya bisa dengan cara membuat ventilasi udara yang baik supaya sirkulasi udara maksimal dan udara segar bisa masuk.
  3. Sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan, sehingga kalau siang hari lampu bisa dimatikan.
  4. Menggunakan lampu hemat energi untuk seluruh ruangan
  5. Menghemat penggunaan air. Bisa dengan cara menggunakan kran yang otomatis berhenti ketika tidak digunakan dan juga mempunyai pengolahan limbah air sendiri. Air hasil pengolahan limbah bisa juga digunakan untuk menyiram tanaman yang ada di rumah sakit. Adanya tanaman juga bisa membantu ketersediaan air didalam tanah
  6. Hemat dalam penggunaan kertas
  7. Menghilangkan bahan-bahan kimia yang berbahaya ganti dengan yang lebih ramah lingkungan
  8. Area parkir jauh dari kamar-kamar pasien supaya pasien tidak mencium udara yang keluar dari knalpot kendaraan
  9. Mendaur ulang limbah-limbah rumah sakit. Intinya harus memenuhi kaidah reduce, reuse, recycle, dan recovery
Tidak ada satu orang pun yang ingin sakit, tapi apabila pasien mendapatkan perawatan dengan konsep green hospital tentu akan lebih baik lagi. Bahkan gak cuma untuk pasien, yang menunggui pasien pun bisa tetap terjaga kesehatannya apabila berada di rumah sakit yang memiliki konsep green hospital.

Konsep green hospital juga mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana membuat hidup kita menjadi lebih sehat dengan mempunyai bangunan yang go green. Karena poin-poin yang saya tulis di atas tadi sebetulnya juga bisa diterapkan untuk rumah pribadi.

Untuk sekarang konsep ini mungkin masih terdengar asing, tapi sosialisasi yang tiada henti serta adanya pelatihan-pelatihankepada semua staf rumah sakit akan membuat konsep ini terus berkembang.

Kebijakan WHO adalah Healthy Hospital, Healthy Planet, Healthy People. Ya, pada akhirnya kalau semua rumah sakit di manapun membuat konsep green people maka dunia dengan orang-orang di dalamnya pun akan sehat. Saya bersyukur RSUD Daya Makassar mempunyai konsep seperti itu. Semoga ke depannya akan diikuti juga oleh banyak rumah sakit lain di manapun khususnya di Indonesia.

1 comment:

  1. Hm..kalau sedang berada di rumah sakit, memang suka dan nyaman lihat yang hijau-hijau,

    Salam
    Astin

    ReplyDelete

Linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...