Hmmm ... sebetulnya saya gak ngikutin secara live, karena saya ketiduran. Dan ketika live chat selesai, saya baru terbangun :D
Walopun terlambat, saya langsung menuju forum live chat. Dan ternyata bahasannya menarik. Saya pun membaca penjelasan dari Dr. Lia, dan menyimak satu per satu pertanyaan dari peserta. Terutama yang dijawab oleh Dr. Lia
O'ya, sebetulnya Keke dan Nai hubungannya dekat dengan ayahnya. Tapi buat saya hubungan antara ayah dan anak, tetaplah menarik untuk disimak.
Supaya gak lupa, mendingan saya copas aja di sini pembahasan di live chat itu, ah :)
Selamat siang kepada para Bunda-Bunda.. Pada hari ini kita akan membahas tema Pentingnya Peran Ayah dalam Pengasuhan si Kecil.
Terkadang si Kecil mempunyai chemistry lebih dengan salah satu orangtua. Mungkin memiliki tempramen yg sama, mungkin menyukai hal-hal yg sama jika dibandingkan dengan Bunda. Dan hal ini sangat normal terjadi. Bunda mungkin bisa mencari aktivitas atau pendekatan lain yg berbeda dengan Ayah, di mana akan mendekatkan hubungan Bunda dan si Kecil.
Q :
Bunda Novy, terkadang jumlah pertemuan tidak menjamin kualitas daripada hubungan antara Ayah dan si Kecil. Karena Ayah jarang berada di rumah, dianjurkan jika Ayah berada di rumah, gunakan waktu untuk si Kecil. Hal ini bisa berbagai aktivitas, apa yg Bunda biasa lakukan, selama Ayah berada di rumah, hal ini bisa dilakukan oleh Ayah. Seperti memandikan, memberi makan, dan bermain dengan si Kecil.
Q :
Si Kecil terkadang memerlukan waktu untuk beradaptasi. Apalagi sebelum Bunda bekerja si Kecil lebih banyak diasuh oleh Bunda. Jadi, beri kesempatan kepada Ayah untuk lebih berperan banyak dalam pengasuhan anak, dan mungkin memberi support pada Ayah tentang bagaimana Bunda berinteraksi dalam pola pengasuhan Bunda pada si kecil, yg juga bisa diterapkan Ayah kepada si Kecil.
Q :
Peran Ayah yg baik itu berbeda-beda untuk setiap anak, dan berbeda-beda pula dalam satu keluarga. Jika Ayah jarang bertemu dengan si Kecil, tentunya si Ayah harus membuat effort untuk lebih meluangkan waktu dengan si Kecil jika berada di rumah. Dan terkadang bukan jumlah daripada interaksi, yg penting bagaimana kualitas interaksi yg Ayah berikan ketika bertemu si Kecil.
Q :
Sangat penting antara Ayah dan Bunda untuk konsisten dalam menerapkan pengasuhan kepada anak. Karena jika pengasuhan berbeda-beda antara Ayah dan Bunda, si Kecil bisa jadi bingung. Dan hal ini bisa menyebabkan si Kecil jadi tidak tahu apa yg harus dilakukan, dan akan berdampak kurang baik terhadap perilaku si Kecil. Sangat penting untuk Ayah dan Bunda bekerja sebagai tim dan menerapkan peraturan yg bisa dilakukan kedua pihak dan bisa diterapkan ke si Kecil secara konsisten.
Q :
Ada banyak faktor yg membuat anak berperilaku kurang positif. Dan melihat daripada anak ini tidak pernah bertemu dengan Ayahnya dan tidak diasuh oleh Ibunya, mungkin faktor ini memberikan dampak yg cukup besar terhadap perilaku anak. Mungkin anak tidak mempunyai positive role model, pengasuhan yg konsisten, dan pendekatan yg emosional dengan pengasuh. Mungkin anak ini memerlukan support dan bantuan dari lingkungan di sekitarnya. Jika Bunda mungkin mengkhawatirkan pertemanan anak Bunda dengan anak tsb, Bunda bisa memberikan supervisi yg lebih ketat jika si Kecilnya Bunda sedang bermain dengan anak tsb. Bunda juga bisa memberikan masukan untuk pengasuh/neneknya agar berkonsultasi dengan profesional/psikolog.
Q :
Peran Ayah sangat banyak dan sangat penting dalam pengasuhan anak. Ayah dapat terjun langsung dalam pengasuhan si Kecil, dengan melakukan hal-hal yg biasa Bunda lakukan, seperti membacakan buku pada si Kecil, membuat susu untuk si Kecil, dan bermain dengan si Kecil. Di lain hal, peran Ayah juga dapat mencakup memberikan dorongan support kepada Bunda, memberikan bantuan dalam memecahkan masalah yg berhubungan dengan si Kecil. Menjadi partner Bunda dalam pengasuhan anak dan hal-hal yg harus dilakukan dalam menerapkan pengasuhan terhadap si Kecil.
Bersambung ke part 2 ...
Dok, Suami saya bekerja.dan saya ibu rmh tangga dengan 2 anak. Anak perempuan 3 thn dan laki2 8 bln.
ReplyDeletesuami saya hanya mau berinteraksi dengan anak saat anak tdk rewel. Jk anak sakit/rewel, suami tdk mau membantu bahkan lbh sering marah.dengan alasan capek atau ngantuk.
apa peran ayah hanya saat senang saja? Terkadang saat badan terasa capek atau lg tidak enak badan, saya jg ingin dibantu.
Sudah berbagai cara.disampaikan dengan baik2 jg membuat sang ayah malah lebih marah.